nathasyayp

Halaman

Rabu, 05 Desember 2018

Sejarah

Bab 1
Menelusuri Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia

A.Sebelum Mengenal Tulisan

·         Pra sejarah adalah Masa sebelum ada aktivitas manusia.
·         Pra Aksara adalah Masa sebelum manusia mengenal tulisan atau disebut juga dengan Nirleka (Nir (tanpa) dan leka (tulisan)).
·         Istilah zaman Pra aksara lebih tepat jika dibanding dengan istilah zaman Pra sejarah, karena dalam kenyataannya sekalipun manusia belum mengenal manusia, manusia sudah memiliki kebudayaan dan memiliki sejarah.
·         Zaman pra aksara dimulai sejak ada manusia dan berakhir ketika manusia sudah mengenal tulisan.

B. Terbentuknya Kepulauan Indonesia.
v 
v  Proses evolusi bumi menurut geologi dibagi menjadi 4:
1.      Archaekum / tidak ada kehidupan
Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan.

2.      Paleozoikum / zaman primer atau zaman hidup tua
Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung.
3.      Mesozoikum/zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan
Zaman ini berlangsung kira-kira 150 juta tahun. Pada zaman pertengahan ijenis reptil mencapai tingkat yang terbesar sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami kepunahan.


1.      Neozoikum / zaman hidup baru
Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu:
a.       Tersier / zaman ketiga
Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis primat, contohnya kera.
b.      Kuartier/zaman keempat
Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu yang disebut dengan zaman Pleistocen dan Holocen.
ü  Zaman Pleitocen/Dilluvium berlangsung kira-kira 600.000 tandai dengan adanya manusia purba.
ü  Zaman Holocen/Alluvium berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini. Pada zaman ini ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti manusia sekarang.
v  Pulau-pulau di indonesia terletak diatas magma dalam perut bumi, inti perut bumi berupa lava cair bersuhu tinggi, semakin kebawah semakin panas sehingga material-material nya akan meleleh dan berbentuk cairan panas. Ketika ada celah, cairan tersebut keluar membentuk lava cair. Ketika lava mencapai permukaan bumi, lava menjadi dingin dan membeku membentuk batuan beku atau kerak. Dan kerak ini selalu bergerak secara dinamis (kegiatan tektonis).
v  Sebagian wilayah kepulauan indonesia adalah titik temu lempeng bumi, pergerakan lempeng yang berupa subduksi (atas), obduksi (bawah), kolisi (tumpukan), pemisahan atau divergensi (tabrakan). Sehingga menyebabkan daratan terpisah-pisah.
v  Sebagian besar daratan sumatera, kalimantan, dan jawa, telah tenggelam manjadi laut dangkal akibat terjadinya psoses kenaikan permukaan laut (transgresi)
v  Pada kala pliosen lima juta tyl, terjadi pergerakan tektonis yang sangat kuat, yang mengakibatkan terjadinya proses pengangkatan permukaan bumi dan kegiatan vulkanis.
v  Alfred Russel Wallace membagi indonesia dalam 2 wilayah yaitu paparan sahul di bagian timur dan paparan sunda di bagian barat.
v  Zaman glacial : jika panas bumi turun, es mencapai luas yang sebesar-besarnya dan air laut akan turun.
Zaman interglacial : jika panas bumi naik, es akan mencair, dan permukaan laut pun naik
C. Mengenal Manusia Purba.
1.      Sangiran
Ø  Perbukitan tandus yang berada di perbatasan kabupaten sragen dan kabupaten karanganyar.
Ø  Dalam buku Harry Widianto dan Truman Simanjuntak menerangkan bahwa sangiran adalah komplek situs manusia purba dari kala pleistosen yang paling lengkap dan penting di indonesia.
Ø  Mempunyai luas 8 km pada arah utara-selatan dan 7 km pada arah barat timur. Sangiran merupakan suatu kubah raksasa yang berupa cekungan besar di pusat kubahnya akibat erosi. Inilah yang membuktikan adanya fosil manusia purba dan artefak.
Ø  Ditemukan oleh P.E.C Schemulling pada tahun  1864 dan von koeningswald tahun 1934
2.      Trinil, Ngawi, Jawa Timur.
Ø  Sebuah desa di pinggiran bengawan solo, ngawi, jatim.
Ø  Penemuan fosil pithecanthropus erectus oleh Eugene Dubois.
Jenis manusia purba.
1.      Meganthropus ( manusia raksasa dari jawa)
§  Ditemukan oleh von koeningswald tahun 1941 di sangiran solo.
§  Ciri-cirinya :
ü  Rahang kuat, tulang pipi tebal, otot kunyah kuat
ü  Mempunyai tonjolan kening yang menyolok, tidak memiliki dagu.
ü  Memakan tumbuhan
ü  Badan besar dan tegap.
ü  Hidup pada 1-2 juta tahun yang lalu.
ü  Makhluk tertua yang hidup di pulau jawa
2.      Pithecanthropus (manusia kera) 
Ciri-ciri :
·         Hidup berkelompok
·         Berburu
·         Alat berupa kapak genggam
·         Volume otak sekitar 759-1350 cc.
·         Tinggi sekitar 165-180 cm
·         Bentuk geraham besar, rahang kuat
·         Tonjolan kening tebal, tidak memiliki dagu, bentuk hidung tebal.
·         Bagian belakang kepala tampak menonjol
Jenis :
a.       Pithecanthropus erectus (manusia kera berjalan tegak)
Ditemukan oleh Eugene Dubois di desa trinil, ngawi, jatim tahun 1890. Berasal dari lapisan plestosen tengah. Pipnya menonjol kedepan dan samping,rahang menonjol ke depan, volume otak 900 cc.
b.      Pithecanthropus mojokertensis (manusia kera dari mojokerto) / pithecanthropus robustus
Ditemukan oleh von koeningswald dan weidenreich tahun 1936 pada lapisan bawah plestosen (jetis) di perning mojokerto. Cirinya berbadan tegak, muka menonjol ke depan, kening tebal, dan memiliki tulang pipi yang kuat.
c.       Pithecanthropus soloensis
Ditemukan oleh van koeningswald dan ter haar oppenoorth di ngandong bengawan solo tahun 1931-1933. Rongga mata sangat panjang,volume otak lebih tinggi, tengkorak lonjong, dahinya berisi.
3.      Homo
·         Sudah lebih maju.
·         Berburu dengan alat
·         Sudah mengenal api
·         Mirip manusia sekarang
·         Masih nomaden
·         Food gathering.kapak dan alat serpih (flakes)
Jenis : 
a.       Homo soloensis ( manusia dari solo)
·         Muncul pada zaman es ketiga
·         Ditemukan di lembah sungai bengawan solo dekat desa ngandong. Oleh von koeningswald dan weidenrich tahun 1931-1933.
b.      Homo wajakensis (manusia dari wajak)
·         Muncul pada zaman es keempat
·         Ditemukan oleh Van Rietschoten tahun 1889 di wajak (tulungagung)
·         Ras austroloide, nenek moyang homo soloensis bangsa aborigin.
c.       Homo sapiens (manusia sempurna)
·         Ras mongoloid, austroloid, negroid, melanesoid, kaukasoid, weddoid dan kausanoid.
·         Ditemukan oleh Eugene Duboisvon koeningswaldvan reischotten di wajak bengawan solo tahun 1931-1933.
·         Volume otak 1000-2000, otot tenkuk menyusut, muka tidak menonjol, berdiri tegak dan berjalan sempurna
4.      Yang lainnya
a.       sinanthropus pekinensis
ditemukan di choukoutien cina, sama dengan pithecanthropus erectus
b.      Homo Rhodensiensis 
Di broken hill (rhodesia utara), sudah berjalan tegak.
c.       Homo Sapiens Bassellus (manusia sekarang)
Di perancis, telah memiliki dagu dan dahi tidak miring.
d.      Eoabthropus dowso/piltdown
Di inggris, masuk jenis homo sapiens dan hidup pada zaman diluvium  muda.
D. Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia.
1.      Proto melayu
·         Nenek moyang orang melayu polinesia.
·         Bangsa ini memasuki wilayah indonesia pada tahun 1500 SM melalui dua jalan, yaitu:
1)      Jalan barat ( semenanjung melayu terus ke sumatera)
2)      Jalan timur (melalui filipina terus ke sulawesi)
·         Memiliki kebudayaan lebih tinggi dibanding homo sapiens. Yaitu kebudayaan baru muda (neolitikum)
·         Hasil kebudayaan dari batu (kapak persegi dan kapak lonjong)
·         Kapak persegi dibawa melalui jalan barat
·         Kapak lonjong dibawa melalui jalan timur.
·         Terdapat pada suku dayak, toraja, dan batak.
·         Rambut lurus, kulit kuning kecoklat-coklatan, mata sipit.
2.      Deutro melayu.
·         Memasuki indonesia secara bergelombang sejak tahun 500 SM.
·         Masuk ke wilayah indonesia dengan jalan barat dan jalan utara.
·         Hasil kebudayaan terbuat dari logam dan perunggu, besi. Atau disebut kebudayaan Dongson( berdasarkan daerah ditemukan benda-benda logam di teluk tonkin).
·         Terdapat pada suku jawa, melayu, bugis, dan minang,sunda.
3.      Melanesoid.
·         Tinggal di papua.
·         Kedatangannya di papua berawal saat berakhir zaman es.yaitu tahun 70.000 SM.
·         Penduduk NTT dan Maluku dan papua.
·         Asal mula bangsa melanesia, yaitu proto melanesia yang merupakan penduduk pribumi di jawa.
4.      Negrito dan Weddid
·         Negrito berkulit hitam (sebutan orang spanyol)
·         Weddid terdiri atas orang-orang dengan kepala mesocephal dan letak mata yang dalam sehingga nampak berang. Kulit coklat tua dan tinggi 155 cm
·         Weddid artinya jenis wedda ( bangsa yg terdapat di pulau ceylon)
·         Ada di palembang, jambi (kubu), siak (sakai), sulawesi pojok tenggara (Toala, Tokea, dan Tomuna.)
E. Corak Kehidupan Masyarakat Masa Pra Aksara.
1.      Pola Hunian
·         Menghuni lingkungan di pinggir sungai dengan adanya air maka akan banyak binatang dan tumbuhan yang bisa dijadikan makanan.
2.      Masa berburu dan bercocok tanam
·         Awalnya manusia purba hidup secara nomaden, selalu mencari tempat yang banyak binatang untuk diburu. Alat-alat yang digunakan untuk berburu juga masih sangat sederhana.
·         Masa manusia purba mencari makan dan berburu disebut food gahering.
·         Kemudian pada masa peralihan zaman mesolotikum  ke zaman neolitikum terjadi revolusi dari food gathering menjadi food producing. Dan ketika mereka sudah mempunyai tempat tinggal sendiri mereka mulai bercocok tanam dan juga berternak. Dan mulai ditemukan alat-alat yang lebih bagus. Seperti beliung persegi (seperti cangkul), kapak lonjong, mata panah.
3.      Sistem kepercayaan
1)      Dinamisme : percaya akan hal ghaib yang terdapat pada benda-benda tertentu.
2)      Animisme : percaya kepada arwah nenek moyang.
F.  Perkembangan Teknologi
1.      Antara batu dan tulang
a.       Kebudayaan pacitan.
b.      Kebudayaan ngandong
2.      Antara pantai dan gua 
Kebudayaan mesolitikum dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu di pantai dan di gua.
a.       Kebudayaan kjokkenmodinger
Berasal dari bahasa denmark yaitu tumpukan timbunan kulit siput dan kerang yang menggunung di sepanjang pantai sumatera. Ditemukan juga kapak genggam oleh von stein callenfals tahun 1952. Dan ditemukan kapak jenis pebble.
b.      Kebudayaan Abris Sous Roche
Hasil kebudayaan di gua-gua. Di teliti oleh von stein callenfals di dua lawa dekat sampung, ponorogo tahun 1928-1931.Hasil yang ditemukan adalah ujung panah, flakke, batu penggilingan.
3.      Mengenal Api 
Ditemukan 400.000 tyl pada periode homo erectus.
Pembuatan api dilakukan dengan cara membenturkan dan menggosokan benda halus yang mudah terbakar dengan benda padat lainnya. Yang digunakan untuk memasak, menghangatkan tubuh, senjata, penerangan.
4.      Revolusi 
Terjadi pada zaman neolitikum. “revolusi kebudayaan” yaitu terjadinya perubahan pola hidup manusia. Pada zaman ini dibagi 2 tahap:
a.       Kebudayaan kapak persegi
v  Namanya berasal dari penyebutan Von Heine Geldern. Karena bentuknya.
v  Yang besar dinamakan beliung atau pacul (cangkul)
v  Yang kecil dinamakan Tarah atau Tatah.
v  Sebagai alat pertanian
v  Tersebar di indonesia bagian barat
b.      Kebudayaan kapak lonjong
v  Dinamakan karena bentuk penampangnya
v  Yang besar dinamakan walzenbeil.
v  Yang kecil dinamakan kleinbeil.
v  Tersebar di indonesia bagian timur.
c.       Perkembangan zaman logam
Dibagi 2 : 
·         Zaman perunggu
·         Zaman besi
Benda-benda nya antara lain adalah kapak corong, nekara, moko, dll.
5.      Konsep ruang pada hunian 
Cap-cap tangan dan lukisan di goa. Bentuknya menggunakan penadah angin. Penadah angin adalah konsep tata ruangan yang memberikan secara implisit memberikan batas ruang.
Pembagian Zaman Prasejarah Menurut Arkeologi
1.      Zaman paleolitikum (zaman batu tua)
a.       Ciri-ciri
·         Masih dalam kelompok kecil
·         Food gathering
·         Nomaden
b.      Hasil kebudayaan (masih kasar)
·         Kebudayaan pacitan : kapak genggam, chopper, kapak perimbas, pahat genggam, flake.
·         Kebudayaan ngandong : alat tulang, batu dan tanduk rusa (yang kecil)
·         Yang membawa adalah proto melayu.
c.       Jenis manusia/bangsa
Pithecanthropus, homo, meganthropus.
2.      Mesolitikum (zaman batu madya/tengah)
a.       Ciri-ciri
v  Semi food producing (mempersiapkan)
v  Setengah menetap (semi sedenter) di gua (roche shelter, abris sous roche)
v  Kjokkenmodinger, nomaden
b.      Hasil kebudayaan (setengah halus)
v  Kapak genggam sumatera (pebble culture)
v  Bone culture (budaya tulang)
v  Flakes (alat serpih)
v  Kapak pendek,gerabah,lukisan
c.       Manusia pendukung (papua melayu)
v  Irian (ind), semang (malaysia), aeta (filipina), sakai (siak), aborigin (australia).
3.      Neolitikum (zaman batu muda)
a.       Ciri-ciri:
o   Sudah menetap
o   Food producing
o   Berternak dan bercocok tanam.
o   Menggunakan bahasa melayu polinesia (austronesia)
b.      Hasil kebudayaan (sudah halus)
o   Kapak persegi,kapak lonjong, kapak bahu
o   Pehiasan, manik-manik, gerabah
c.       Manusia pendukung
o   Indonesia barat( proto melayu, 2000 SM)
o   Indonesia timur (papua melanesoid).
4.      Megalitikum (zaman batu besar)
a.       Ciri
§  Memiliki kepercayaan
b.      Hasil kebudayaan
§  Digunakan untuk penguburan dan upacara
§  Menhir (patung nenek moyang), dolmen (meja batu), sarkofagus (batu seperti lesung), peti kubur, punen berundak (bagunan pemujaan yang bertingkat)
5.      Zaman logam/perunggu
a.       Ciri
ü  Masa perundagian
ü  Muncul daerah produsen dan konsumen
ü  Barter
b.      Hasil kebudayaan
ü  Moko
ü  Bejana perunggu
ü  Kapak corong
ü  Manik-manik
ü  Nekara
c.       Manusia pendukung 
Deutro Melayu masuk ke indonesia tahun 300 SM.
Teknik Dalam Membuat Barang Perunggu
1.      Teknik bivalve (setangkap)
Menggunakan 2 cetakan yang dapat dirapatkan, cetakan tersebut diberi lubang pada bagian atasnya, dari lubang itu diberi cairan logam, jika sudah dingin, cetakan dibuka. Dapat digunakan berkali-kali
2.      Teknik A Cire Perdue (cetakan lilin)
Model dibuat dari tanah liat kemudian ditiup lilin, kemudian dibungkus dengan tanah liat dan diberi lubang, dimasukan perunggu cair, dan dari bawah mengalir lilin cair . jika perunggu sudah dingin cetakan tersebut dipecah. Hanya digunakan untuk 1 kali.
·         Sarkofagus adalah suatu tempat untuk menyimpan jenazah
·         Dolmen adalah meja batu tempat meletakkan sesaji
·         Punden berundak merupakan bangunan yang tersusun bertingkat dan berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang. 
·         Nekara adalah gendang perunggu berbentuk seperti dandang berpinggang pada bagian tengahnya 
·         Moko adalah nekara yang berbentuk kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar